Hei anak ku Rajendra Anugrah Sangsoko yang ada di surga. Apa kabar kamu nak? Semoga kamu bahagia disana ya nak.
Tahu tidak nak, hari ini 5 Oktober 2018, papaku yang merupakan eyang akung kamu lagi ulang tahun yang ke-64 tahun loh nak. Doa kan dia sehat terus dan panjang umur ya nak.
Papa mau cerita nih tentang eyang akung kamu. Dia merupakan seorang ayah yang hebat dan luar biasa loh nak. Perjuangannya buat keluarga itu begitu hebat, papa bilang dia adalah superhero.
Dia rela berkorban buat keluarganya sampai tetes darah terakhirnya, dia sangat sayang keluarganya. Di umurnya yang sudah tidak lagi muda, dia masih kuat untuk menjaga anak-anaknya, maupun cucu-cucunya bahkan sampai sekarang dia masih kuat buat antar jemput cucunya yang merupakan kakak-kakak sepupu kamu nak.
Dia orang yang tidak pernah mengeluh, walau hari yang dia jalanin tidak semulus yang dia bayangkan. Dia yang selalu ada buat papa dikala papa susah maupun papa lagi terpuruk nak. Jasanya dia buat keluarga tidak bisa dibandingkan dengan apa-apa.
Meski sekarang dia hanya seorang pensiun, tapi dia tidak pernah meminta apapun kepada anak-anaknya yang sudah hidup mandiri dan berkeluarga. Bahkan dia selalu memberikan support selalu buat anak-anaknya walau dia tidak lagi muda.
Eyang akungmu merupakan panutan buat papa nak, dan papa ingin seperti dia yang dari muda selalu berjuang keras pantang menyerah demi menggapai mimpi-mimpinya.
Dia pun selalu berpesan, untuk selalu ingat kepada Tuhan apapun kondisimu baik lagi senang maupun susah.
Sebenarnya banyak yang ingin papa ceritakan tentang eyang akungmu nak, tapi kayanya ayah ga sanggup menceritakan karena banyak dan bahkan tidak bisa disebutkan dalam kata-kata soal jasanya dan pengorbanan yang telah eyang kamu berikan buat papa dan keluarganya nak.
Eyang akung kamu itu begitu berharga buat papa. Sama seperti kamu yang sangat berharga buat papa.
Selamat ulang tahun papa ku. Sehat selalu dan panjang umur, murah rejeki. Dan semoga tahun depan bisa naik haji sama mama ya. Aamin..
Salam sayang dari anak lelaki bontotmu dan juga salam sayang dari anakku yang juga cucumu (alm) Rajendra. Maaf belum bisa berikan yang terbaik buat papa dan mama.
Jumat, 05 Oktober 2018
Sabtu, 26 November 2016
Curhat: Rindu Rumah
Rumah, merupakan tempat yang terindah. Dirumahlah kita merasakan kebahagiaan. Rumah pula yang begitu membuat kita ingin selalu kembali atau pulang.
Bagi seorang perantau, makna pulang sangatlah berarti dalam hati. Kerinduan akan suasana, tawa dan senyum Ibu dan Ayah membuat seorang perantau ingin sekali segera kembali.
Waktu pulang kerumah merupakan sebuah penantian yang sangat ditunggu oleh seorang perantau, momen pulang kerumah merupakan obat rindu seorang perantau.
Meskipun terkadang rumah bisa membosankan tetapi rumah itu pula yang membuat rindu disaat berada jauh dan lama dari rumah.
Rindu tiap sudut rumah,mulai dari gelak tawa,teriakan bahkan wangi rumah pun membekas peluh di jiwa perantau.
Hidup sendiri dirantau tak seberapa menyiksa dibandingkan ketika rindu akan pulang kerumah bagi seorang perantau. Hebatnya lagi,rumah mampu mengisi bayangan seorang perantau yang sedang benar-benar ingin pulang.
Bagi seorang perantau, makna pulang sangatlah berarti dalam hati. Kerinduan akan suasana, tawa dan senyum Ibu dan Ayah membuat seorang perantau ingin sekali segera kembali.
Waktu pulang kerumah merupakan sebuah penantian yang sangat ditunggu oleh seorang perantau, momen pulang kerumah merupakan obat rindu seorang perantau.
Meskipun terkadang rumah bisa membosankan tetapi rumah itu pula yang membuat rindu disaat berada jauh dan lama dari rumah.
Rindu tiap sudut rumah,mulai dari gelak tawa,teriakan bahkan wangi rumah pun membekas peluh di jiwa perantau.
Hidup sendiri dirantau tak seberapa menyiksa dibandingkan ketika rindu akan pulang kerumah bagi seorang perantau. Hebatnya lagi,rumah mampu mengisi bayangan seorang perantau yang sedang benar-benar ingin pulang.
Kamis, 21 Juli 2016
Awal Kisah Cinta Kita
"Tak ada cerita tanpa sebuah perjalanan, dan kau adalah cerita dalam sebuah perjalanan cintaku"
Selama perjalanan berangkat, aku sama sekali tidak berkenalan atau menegurnya cuma salaman saat jumpa pertama di Stasiun Malang tapi aku menyadari kok kalau ada seseorang dibalik sana yang memandangku diam-diam (sedikit pede tapi emang bener adanya). yaa yaa diaaaa yang selalu memandangku.
Bukan sombong tidak berkenalan atau apa tetapi saat itu aku sibuk wara wiri mengurus perizinan pendakian dan logistik bersama teman-temanku. Selama perjalanan berangkat pun aku tak ingat betul dia ada dimana dan jalan bersama siapa, maklum kala itu aku kebagian menjadi sweeper (tim belakang).
Tetapi aku masih ingat juga gelak tawanya yang meramaikan sekitaran Kalimati, kala mendengarkan aku dan teman-temanku melontarkan candaan yang membuat kita semua tertawa terbahak-bahak sembari memasak hidangan makan malam walaupun masih sore saat berada di camp ground Kalimati.
Sore berganti malam, dan waktu menunjukkan jam 12 malam, beberapa temanku pun bergegas untuk mendaki ke puncak Mahameru dan tentu saja dia pun ikut bersama yang lain dan aku kebagian menjaga tenda jadi saja aku sendiri menjaga tenda di Kalimati yang gelap gulita dan godaan makluk tak berwujud yang sesekali menggodaku agar tak tidur malam itu.
Hari berganti, kini kita semua berada di danau Ranukumbolo. Kembali aku ingat dia saat aku dan beberapa temanku sedang membuat sarapan pagi, dan dia ikut nimbrung bersama walau cuma bagian penyicip makanan kala itu. Tapi disana masih lupa siapa namanya...hahaha
Dan pada akhirnya, entah kenapa mungkin karena dia penasaran sama aku atau bagaimana, dia menegurku pertama kali dan mengajak ku ngobrol disaat kita akan berjalan turun kembali ke pos awal pendakian di Ranupani.
Saat itu aku sedang mendengarkan alunan melodi dari vokalis Bruno Mars tapi lupa judulnya apa, Dia sontak terhenti dan menungguku berjalan mendekatnya lalu mengucapkan sepatah kata tapi sedikit berkesan. "Ihh gua jadi inget seseorang kalau denger lagu ini" katanya sembari melanjutkan perjalanan
Karena takut sedih atau gimana, aku pun sedikit mengecilkan volume alunan melodinya Bruno. walau kaki tetap melangkah tak jauh darinya.
Usai sudah perjalanan pendakian, dan kita pun kembali ke kota Jakarta tapi dia cuma mengantarkan kami pulang ke Jakarta di stasiun karena dia stay dan kuliah di Malang.
Oyaa terlupa, ketika didalam angkot menuju ke tempat oleh-oleh kebetulan kita di angkot yang sama yaa.... dan beberapa temanku meminta kontaknya, dan beberapa lagi pun ada yang meminta ngeadd akunku di medsos Path.
Dan taraaaaaa.... akun Path ku di add olehnya... hahahaiiii seneng? ga.... biasa aja karena aku ga ada rasa apa-apa sih....
Selang beberapa hari setelah itu, aku pun mengumpulkan beberapa foto dari teman-temanku yang ikut pendakian, lalu aku rasa foto itu kurang jika dibuat slideshow di video, dan aku ingat kala itu dia membawa kamera jadi langsung saja aku meluncur membuka IG mencari namanya disana.... Tarrraaa... ketemu dan ada kontak line nya di profil...
Tanpa banyak buang waktu, aku pun mengadd kontak line nya dan langsung di terima.. perbincangan pun dimulai dari meminta foto-foto pendakian tetapi dia tak pernah ngasih dengan alasan ada di temannya kameranya.....
Hari berganti dan kita pun semakin intensif berhubungan mesti melalui sambungan satelit (bukan kabel lagi karena pake smartphone). Sampai akhirnya ku jatuh hati dan langsung ku ungkapkan perasaanku kepadanya, lalu dia pun mengungkapkan apa yang dirasa.... Tarraaaa.... akhirnya kita pun memadu kasih meski harus berhubungan jarak jauh tapi aku dan dia tetap saling percaya dan berhubungan...
Love You Ayy...
Langganan:
Postingan (Atom)